Ada dan hadirnya seorang Guru memang menjadi pelita bagi perkembangan bangsa ini, namun kehadiran sosok seorang guru sejatinya bukan melahirkan seorang profesor, doktor, atau bahkan sarjana-sarjana bukan itu tujuan utama akan kehadiran seorang Guru, bahkan lebih dari itu sosok Guru hadir memiliki tujuan mulia yang jauh lebih vital dari melahirkan seorang Sarjana.
Kadang kala begitu bangganya seorang Guri ketika banyak siswa-siswa yang didiknya sudah menjadi Sarjana atau bahkan menjadi seorang pejabat, hal itu sangatlah wajar namun disebalik itu Menteri Pendidikan Kebudayaan Anies Baswedan menjelaskan akan peran vital utama akan kehadiran dseorang Guru itu seperti apa sejatinya dan untuk apa? berikut kami kutip pernyataan Mendikbud dari laman kemdikbud.go.id "
Kehadiran Guru Bukan Untuk Lahirkan Sarjana"
"Kehadiran kita (guru) di dunia pendidikan bukan untuk menghasilkan sarjana, bukan untuk menghasilkan penghapal," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada ceramah umum bertema "Strategi Pengembangan Mutu Pendidikan Nasional di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Tengah, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (17/12/2015).
Mendikbud mengemukakan, seorang peserta didik dikatakan sukses dalam belajar jika dia berhasil menjadi pembelajar, mencintai belajar, dan menuntut ilmu. Hal ini, kata dia, berbeda dengan bersekolah. "Pembelajar itu artinya di mana saja dia memperoleh pengalaman maka dia bisa mengambil hikmahnya," katanya.Menurut Menteri Anies, agar anak-anak menjadi seorang pembelajar maka gurunya pun harus seorang pembelajar. Kalau gurunya tidak pembelajar, kata dia, maka jangan harap muridnya pembelajar. "Karena itu, kita semua para guru, pendidik harus belajar," ujarnya.
Guru memang menjadi sosok kunci utama keberhasilan pendidikan, selalu diyakini dan dinyatakan mampu membawa peserta didiknya menjadi seorang pembelajar yang baik. Kehadiran guru memiliki peran penting yang tak bisa dinampikkan untuk dunia pendidikan.